Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan negara yang manusianya memiliki kesopansantunan, keramahan, dan negeri yang alamnya sangat melimpah. Banyak pujian-pujian yang terlontar dari beberapa negara mengenai semua itu. Bahkan negeri ini pernah dijajah karena kekayaan alamnya yang melimpah. Maka tak ayal negeri ini bak surga dunia bagi beberapa negara.
Dengan seiring berjalannya waktu, perkembangan zaman yang semakin pesat dibarengi dengan adanya era globalisasi yang memberikan jurang pemisah bagi kebudayaan-kebudayaan suatu negara untuk masuk ke negara lain. Hal ini sangat berpengaruh bagi para generasi penerus bangsa ini pada khususnya. Jika kita lihat disekitar kita, banyak pemuda generasi penerus bangsa ini seakan hilang jiwa Indonesianya. Bahkan dari mereka lebih senang untuk menggunakan kebudayaan bangsa lain yang mungkin tidak cocok untuk diterapkan di negeri ini dalam pergaulan sehari-harinya. Banyak anak sekarang yang memiliki moral kurang baik. Moral adalah manusia yang memiliki sifat positif, sedangkan kebalikannya adalah amoral. Kita lihat anak sekarang berani membantah orang tua, berkata kasar kepada teman atau orang tua, berperilaku kasar, anak muda sekarang banyak yang melakukan freesex. Hal ini merupakan dampak dari adanya era globalisasi yang tidak disertai dengan penyaringan kebudayaan luar yang digunakan.
Pengaruh budaya lain sangat baik untuk bangsa kita namun pengaruh tersebut harus kita saring yang mana yang baik dan buruk. Hal ini belum dapat dilaksanakan para generasi penrus bangsa ini. Kebanyakan dari mereka bagi mereka yang terpenting itu baik menurut mereka, padahal sebenarnya itu buruk bagi mereka. Mereka telah membuang jauh-jauh pendidikan islam dan memilih suatu hal yang baik menurut mereka. Menurut mereka itu baik padahal itu tidak baik.
Sekarang yang menjadi tugas kita adalah bagaimana kita sebagai generasi penerus bangsa ini memperbaiki moral anak bangsa. Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam proses perbaikan moral generasi bangsa ini. Pertama adalah orang tua, banyak orang tua yang tidak peduli kepada anak-anak nya atau tidak berperilaku adil kepada anak-anak nya. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya perlawanan anak yang lebih menjurus pada pembangkangan dan lain sebagainya. Disini peran orang tua sangat penting sebagai pengawas dari pergaulan anak dalam kehidupannya sehari-hari. Orang tua sebagai pengontrol gaya bergaul dari si anak, sehingga ketika si anak melakukan pergaulan yang kurang baik ada seorang pengawas yang membuat anak untuk tidak melakukannya.
Faktor berikutnya yang berpengaruh adalah pentingnya pendidikan, baik disekolah maupun dimana saja. Pendidikan sangat penting untuk mewujudkan moral anak bangsa yang baik, dimana kita mengajarkan untuk menaati hukum, menjalankan syari’at Islam, tidak korupsi, tidak berkata kasar, tidak asal-asalan, memilah-milah budaya, dan lain sebagainya. Dan ini yang harus di tanamkan pada setiap anak bangsa, tidak hanya dilihat dan dimengerti tetapi harus dilakukan. Selain itu pendidikan agama sangat penting dalam proses perbaikan moral anak bangsa ini. Banyak para generasi muda yang mulai mengacuhkan pendidikan agama sebagai modal utama dalam menjalani kehidupan saat ini. Bahkan ini sangat terlihat ketika kita telah menginjakkan kaki kita pada jenjang universitas, seolah-olah ilmu agama sangat tidak penting. Dalam dunia kemahasiswaan dianggap sebagai dunia yang sangat bebas untuk berekspresi. Akan tetapi kebebasan disini jangan diartikan bebas secara sepenuhnya, karena tidak dapat kita pungkiri masih ada agama yang membatasi kebebasan kita sebagaimana kita sebagai manusia yang beragama. Agama tetap memberikan kebebasan kepada kita, akan tetapi masih ada batasan-batasan yang telah ditentukan dalam ajaran agama. Karena sejatinya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan, jadi kebebasan yang sangat berlebihan sangat tidak baik bagi kita.
Mari kita berbenah diri untuk memberikan contoh kepada generasi muda agar memiliki moral yang baik, tidak hanya mengajarkan / menyuruh untuk berperilaku jujur, amanah, dan lain sebagainya, tapi kita harus melakukan apa yang kita ajarkan. Apabila kita mengajarkan untuk berperilaku jujur, maka kita juga harus berperilaku jujur, jangan hanya omongnya saja tapi tindakan yang kita lakukan untuk memberikan contoh kepada generasi muda sangat sedikit.Dengan tindakan kita bisa membuat anak bangsa memiliki moral yang baik, mulailah dari kita untuk melakukan-nya, jangan menunggu orang lain yang tidak akan pernah melakukannya, kalau bukan kita siapa lagi?
Oleh: Much Arsyad Fardani
Pend. Bahasa Jawa 08
Dengan seiring berjalannya waktu, perkembangan zaman yang semakin pesat dibarengi dengan adanya era globalisasi yang memberikan jurang pemisah bagi kebudayaan-kebudayaan suatu negara untuk masuk ke negara lain. Hal ini sangat berpengaruh bagi para generasi penerus bangsa ini pada khususnya. Jika kita lihat disekitar kita, banyak pemuda generasi penerus bangsa ini seakan hilang jiwa Indonesianya. Bahkan dari mereka lebih senang untuk menggunakan kebudayaan bangsa lain yang mungkin tidak cocok untuk diterapkan di negeri ini dalam pergaulan sehari-harinya. Banyak anak sekarang yang memiliki moral kurang baik. Moral adalah manusia yang memiliki sifat positif, sedangkan kebalikannya adalah amoral. Kita lihat anak sekarang berani membantah orang tua, berkata kasar kepada teman atau orang tua, berperilaku kasar, anak muda sekarang banyak yang melakukan freesex. Hal ini merupakan dampak dari adanya era globalisasi yang tidak disertai dengan penyaringan kebudayaan luar yang digunakan.
Pengaruh budaya lain sangat baik untuk bangsa kita namun pengaruh tersebut harus kita saring yang mana yang baik dan buruk. Hal ini belum dapat dilaksanakan para generasi penrus bangsa ini. Kebanyakan dari mereka bagi mereka yang terpenting itu baik menurut mereka, padahal sebenarnya itu buruk bagi mereka. Mereka telah membuang jauh-jauh pendidikan islam dan memilih suatu hal yang baik menurut mereka. Menurut mereka itu baik padahal itu tidak baik.
Sekarang yang menjadi tugas kita adalah bagaimana kita sebagai generasi penerus bangsa ini memperbaiki moral anak bangsa. Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam proses perbaikan moral generasi bangsa ini. Pertama adalah orang tua, banyak orang tua yang tidak peduli kepada anak-anak nya atau tidak berperilaku adil kepada anak-anak nya. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya perlawanan anak yang lebih menjurus pada pembangkangan dan lain sebagainya. Disini peran orang tua sangat penting sebagai pengawas dari pergaulan anak dalam kehidupannya sehari-hari. Orang tua sebagai pengontrol gaya bergaul dari si anak, sehingga ketika si anak melakukan pergaulan yang kurang baik ada seorang pengawas yang membuat anak untuk tidak melakukannya.
Faktor berikutnya yang berpengaruh adalah pentingnya pendidikan, baik disekolah maupun dimana saja. Pendidikan sangat penting untuk mewujudkan moral anak bangsa yang baik, dimana kita mengajarkan untuk menaati hukum, menjalankan syari’at Islam, tidak korupsi, tidak berkata kasar, tidak asal-asalan, memilah-milah budaya, dan lain sebagainya. Dan ini yang harus di tanamkan pada setiap anak bangsa, tidak hanya dilihat dan dimengerti tetapi harus dilakukan. Selain itu pendidikan agama sangat penting dalam proses perbaikan moral anak bangsa ini. Banyak para generasi muda yang mulai mengacuhkan pendidikan agama sebagai modal utama dalam menjalani kehidupan saat ini. Bahkan ini sangat terlihat ketika kita telah menginjakkan kaki kita pada jenjang universitas, seolah-olah ilmu agama sangat tidak penting. Dalam dunia kemahasiswaan dianggap sebagai dunia yang sangat bebas untuk berekspresi. Akan tetapi kebebasan disini jangan diartikan bebas secara sepenuhnya, karena tidak dapat kita pungkiri masih ada agama yang membatasi kebebasan kita sebagaimana kita sebagai manusia yang beragama. Agama tetap memberikan kebebasan kepada kita, akan tetapi masih ada batasan-batasan yang telah ditentukan dalam ajaran agama. Karena sejatinya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan, jadi kebebasan yang sangat berlebihan sangat tidak baik bagi kita.
Mari kita berbenah diri untuk memberikan contoh kepada generasi muda agar memiliki moral yang baik, tidak hanya mengajarkan / menyuruh untuk berperilaku jujur, amanah, dan lain sebagainya, tapi kita harus melakukan apa yang kita ajarkan. Apabila kita mengajarkan untuk berperilaku jujur, maka kita juga harus berperilaku jujur, jangan hanya omongnya saja tapi tindakan yang kita lakukan untuk memberikan contoh kepada generasi muda sangat sedikit.Dengan tindakan kita bisa membuat anak bangsa memiliki moral yang baik, mulailah dari kita untuk melakukan-nya, jangan menunggu orang lain yang tidak akan pernah melakukannya, kalau bukan kita siapa lagi?
Oleh: Much Arsyad Fardani
Pend. Bahasa Jawa 08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar